Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara merasa optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di angk 5,1 hingga 5,4 persen. Hal ini dinyatakan pada kuliah tamu di Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (12/09).
Nazara menjelaskan, walaupun terjadi infasi aakibat kenaikan harga BBM, namun aktivitas perekonomian saat ini sedang bergerak maju. Sehingga inflasi yang diprediksi akan naik di bulan September 2022 akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diharapkan akan kembali normal pada bulan-bulan berikutnya.
“Inflasi akan naik di bulan September ini, kita harapkan nanti secara month to month mulai turun di bulan Oktober, lalu kemudian di bulan November sudah balik ke pola normal bulanannya,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara seperti yang dikutip dari kemenkeu.go.id.
Sementara itu, untuk masyarakat yang terkena dampak kenaikan harga, Wamenkeu menegaskan Pemerintah memberikan support dengan bantalan sosial tambahan sebesar Rp24,17 triliun. Dengan demikian, angka kemiskinan secara neto dapat turun sebesar 0,3 persen, dari baseline awal 9,3 persen menjadi 9 persen.
Bantalan sosial tambahan sebesar Rp24,17 triliun diberikan lewat Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp12,4 triliun untuk 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja yang memiliki gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan, dan dukungan Pemerintah Daerah 2 persen dari Dana Transfer Umum (DTU) sebesar Rp2,17 triliun. (*)